BUDIDAYA BUTTERFLY FISH UNTUNG HINGGA 40%

Salah satu jenis ikan hias yang kini sedang tren dibudidaya dan memiliki harga yang cukup baik, adalah Butterfly Fish atau ikan hias Kupu-Kupu. Ikan hias ini memiliki banyak genus dan spesies dengan tubuh yang beraneka warna. Bentuk tubuh umumnya pipih seperti cakram dengan ukuran yang tidak terlalu besar sekitar 6 inci (15 cm). Dengan tampilan mirip kupu-kupu yang terbang melayang di air dengan warna-warni menarik, membuat ikan ini sedap dipandang terutama di akuarium. Tak heran jika banyak orang yang gemar memeliharanya.

Ali Anwar, Ketua Koperasi Ikan Hias Candrabahaga, Kota Bekasi mengemukakan bahwa prospek ikan hias di Indonesia amat cerah, karena alam tropis Indonesia amat cocok untuk membudidaya aneka jenis ikan hias. Suhu dan pH-nya pun ideal untuk budidaya. Untuk ikan-ikan tertentu cocok dibudidaya di dataran rendah hingga sedang, yakni 24-29°C. Sedangkan di dataran sedang hingga tinggi sekitar 18-26°C. Derajat keasaman/pH-nya cocok, yakni 6-7,5 dan derajat kesadahan air/dH 1-8.

Ditambahkan Rachmat Syah Muchtar, pengamat perikanan dari Balai Perikanan DKI Jakarta, usaha ikan hias lebih menguntungkan mengingat biaya operasional ikan hias akan lebih rendah daripada ikan konsumsi. Dengan pola pemeliharaan dan pemberian makan yang hampir sama dengan ikan konsumsi, usaha ikan hias mampu memberikan pemasukan yang lebih besar karena harga ikan hias lebih mahal.

Butterfly Fish ada yang hidup di air laut dan ada yang hidup di air tawar. Jenis Butterfly Fish yang hidup di air asin biasanya memiliki habitat di laut, sedangkan jenis air tawar seperti African Butterfly Fish. Jenis Butterfly Fish yang hidup di air laut umumnya menyukai suhu air yang agak tinggi dengan tingkat keasinan mendekati kehidupan terumbu karang, yaitu 1.025 ppm. Anakan ikan ini akan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru ketimbang ikan dewasa. Butterfly Fish membutuhkan kualitas air yang stabil dan pakan hidup seperti serangga kecil, alga, crustaceae dan polip koral.

Para pembudidaya Butterfly Fish bisa memasarkan mulai dari tingkat supplier sampai eksportir. Jalur atau cara yang efektif untuk mempromosikan ikan hias Butterfly Fish bisa menggunakan jaringan yang telah dibina sesama pembudidaya, pembudidaya dengansupplier, dan eksportir. Hubungan yang baik dalam jaringan, membuat produksi ikan hias Butterfly Fish akan stabil dan meningkat. Cara lain adalah melalui pameran ikan hias. Dan, seiring kian meningkatnya teknologi informasi, pemasaran juga bisa dilakukan melalui jaringan internet.

Agar produksi ikan hias Butterfly Fish tetap laris manis dan banyak peminatnya, maka pembudidaya harus memperhatikan keinginan pasar dalam negeri dan mancanegara, yang bermuara pada tren penghobi ikan hias dunia. Dengan demikian, pembudidaya perlu mengetahui tren bisnis dan hobi ikan hias. Menurut Ali Anwar, Butterfly Fish termasuk jenis ikan yang selalu diminati sepanjang tahun, seperti halnya ikan hias Blackghost, Neon, Corydoras, Furcata, Congo, Rainbow, Palmas.

Bagi pemula yang ingin terjun di bisnis budidaya ikan hias menurut Ali Anwar sebaiknya membudidayakan satu jenis ikan hias saja, supaya bisa fokus. Jika usaha telah berkembang, keuntungan yang diraih juga cukup besar seperti Agustinus Krezen Rahady,owner AK Rahady Fish yang meraih untung hingga 40%, dan dari penjualan berbagai jenis ikan hias, Butterfly Fish mampu menyumbang pemasukan sekitar 30%. Begitu pula Nicholas Kurniawan, Owner Venus Aquatics yang mendapat untung sekitar 30%.

Apakah Anda tertarik menekuni usaha budidaya ikan hias Butterfly Fish? Sebelum mulai membudidayakannya simak dahulu ulasan lengkapnya hanya di Tabloid Peluang Usaha Edisi 02 Tahun IX yang terbit 8 November 2013. Eka
Comments

Tidak ada komentar:

Designed by vnBloggertheme.com | Copyright © 2013 Tabloid Wirausaha Kreatif